Kamis, 07 Maret 2013

personality teory



Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar psikologi dan sosiologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922, ia belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut psikoanalisis Berlin yang terkenal waktu itu. Tahun 1933 ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut psikoanalisis Chicago dan melakukan praktik privat di New York City. Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.

TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM
Sebelum mengulas tentang teori kepribadian dari Fromm, beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri. Fromm sangat terguncang karena kejadian itu. Tidak ada seorang yang memahami mengapa wanita tersebut memilih bunuh diri. Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram. Ibunya mudah menderita depresi hebat. Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis. Peristiwa ketiga adalah pada umur 14 tahun Fromm melihat irrasionalitas melanda tanah airnya, Jerman, tepatnya ketika pecah perang dunia pertama. Dia menyaksikan bahwa orang Jerman terperosok ke dalam suatu fanatisme sempit dan histeris dan tergila-gila. Teman-teman dan kenalan-kenalannya terpengaruh. Seorang guru yang sangat ia kagumi menjadi seorang fanatik yang haus darah. Banyak saudara dan teman-temannya yang meninggal di parit-parit perlindungan. Ia heran mengapa orang yang baik dan bijaksana tiba-tiba menjadi gila. Dari pengalaman-pengalaman yang membingungkan ini, Fromm mengembangkan keinginan untuk memahami kodrat dan sumber tingkah laku irasional. Dia menduga hal itu adalah pengaruh dari kekuatan sosio-ekonomis, politis, dan historis secara besar-besaran yang mempengaruhi kodrat kepribadian manusia.
Tema dasar dari dasar semua tulisan Fromm adalah individu yang merasa kesepian dan terisolir karena ia dipisahkan dari alam dan orang-orang lain. Keadaan isolasi ini tidak ditemukan dalam semua spesies binatang, itu adalah situasi khas manusia. Dalam bukunya Escape from Freedom (1941), ia mengembangkan tesis bahwa manusia menjadi semakin bebas dari abad ke abad, maka mereka juga makin merasa kesepian (being lonely). Jadi, kebebasan menjadi keadaan yang negatif dari mana manusia melarikan diri. Dan jawaban dari kebebasan yang pertama adalah semangat cinta dan kerjasama yang menghasilkan manusia yang mengembangkan masyarakat yang lebih baik, yang kedua adalah manusia merasa aman dengan tunduk pada penguasa yang kemudian dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Harry Stack Sullivan
Harry Stack Sullivan lahir di suatu daerah pertanian dekat Norwich, New York, tanggal 21 Februari 1892, dan meninggal tanggal 14 Januari 1949 di Paris, Perancis dalam perjalanan pulang dari pertemuan eksekutif board dari world Federation for Mental Health di Amsterdam.
Ia menerima ijazah medis dari Chicago College of medicine and surgery pada tahun 1917, dan bekerja sama dengan tentara selama Perang dunia I, setelah perang ia menjadi officer medis dari Federal Board for Vocational Education dan kemudian menjadi officer pada Publik Health Service. Tahun 1922 Sullivan berangkat ke rumah Sakit St. Elizabeth di Washington DC dimana ia berada di bawah asuhan William Alanson White, pimpinan American Neuropsychiatry.
Dari tahun 1923 sampai awal tahun tigapuluhan ia berasosiasi dengan Medical School of the University of Maeeyland dan dengan Sheppard and Enoch Pratt Hospital di Townson, Marryland.Disitu merupakan periode kehidupannya dimana Sullivan menemukan Schizhophrenia yang kemudian memapankan reputasinya selaku clinician. ia meninggalkan Marryland dan membuka kantor di Park Avenue di New York City.
Pada saat itu ia memulai training analisa dengan Clara Thomson, seorang pelajar dari Sandor Ferenczi. Ini bukanlah pembukaannya yang pertama kepada Psikoanalisa. Ia menghabiskan kurang lebih 75 jam dari analisa, sementara ia masih menjadi mahasiswa kedokteran.
Pada tahun 1936, ia membantu dan menjadi direktur dari The Washing ton School of Psychiatry. Journal Psychiatry mulai dipublikasikan pada tahun 1938 untuk mempromosikan teori Sullivan tentang relasi-relasi interpersonal.
Ia menjadi ko-editor dan kemudian menjadi editor sampai ia meninggal. Sullivan bekerja sebgai konsultan untuk The Selective Service System , pada tahun 1940-1941, ia menjadi participant selama tahun 1948 di UNESCO Tensions Project, dimapankan oleh United Nations untuk mempelajari ketegangan yang berpengaruh dalam pengertian Internasional; dan ia ditunjuk sebagai anggota dari komisi Preparatory International untuk konggres Internasional dari Mental Health pada tahun yang sama..
The Structure Of Personality.
Sullivan berulang kali menekankan bahwa personality itu merupakan suatu kesatuan hipotetis yang murni, ‘suatu illusi’, yang mana tidak dapat diobservasi atau dipelajari secara terpisah dari situasi interpersonal. Bagian yang dipelajari ialah situasi interpersonal dan bukannya si individu. Tatanan kepribadian (The Organization of personality) lebih mencakup ‘interpersonal’ ketimbang hal-hal intra psikis. Kepribadian hanya dimanifestasikan pada saat individu bertindak dalam relasi terhadap satu atau lebih orang lain. Akan halnya individu itu sendiri tidak perlu dipermasalahkan, pada kenyataannya ia dapat berupa illusi atau figure yang bukan sesungguhnya.
Pengamatan, ingatan, berfikir, membayangkan dan seluruh proses psikologis yang lain adalah interpersonal di dalam karakternya. Bahkan ‘norturnal dreams’ pun tetap interpersonal, sejauh mereka merefleksikan relasi dengan orang lain di dalam mimpinya tersebut. Walaupun Sullivan menganggap kepribadian di dalam status hipotetis, tidak urung pula dia menerangkan bahwa ada suatu sentral dinamika dari berbagai proses yang muncul dari lapangan interpersonal itu
Kepribadian secara umum
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.
Kepribadian menurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.
Lebih detail tentang definisi kepribadian menurut Allport yaitu kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas.
Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kerpibadian tersebut.
Dari sebagian besar teori kepribadian diatas, dapat kita ambil kesamaan:
1. sebagian besar batasan melukiskan kerpibadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis, dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian. Atau dengan kata lain kepribadian dipandang sebagai “organisasi” yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku kita.
2. sebagian besar batasan menekankan perlunya memahami arti perbedaan-perbedaan individual. Dengan istilah “kepribadian”, keunikan dari setiap individu ternyatakan. Dan melalui study tentang kepribadian, sifat-sifat atau kumpulan sifat individu yang membedakannya dengan individu lain diharapkan dapat menjadi jelas atau dapat dipahami. Para teoris kepribadian memandang kepribadian sebagai sesuatu yang unik dan atau khas pada diri setiap orang.
3. sebagian besar batasan menekankan pentingnya melihat kepribadian dari sudut “sejarah hidup”, perkembangan, dan perspektif. Kepribadian, menurut teoris kepribadian, merepresentasikan proses keterlibatan subyek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetic atau biologis, pengalaman-pengalaman social, dan perubahan lingkungan. Atau dengan kata lain, corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh factor-faktor bawaan dan lingkungan.

Daftar Psutaka
Hall, Calvin dan dkk. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).Yogyakarta: Kanisius
Suryabarata, Sumadi.2007.Psikologi Kepribadian.Jakarta: Raja Grafindo

By: Arif Mubarakallah (12-122)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar